Thursday 3 January 2013

Goodbye Lampung..

Yahhh yahh yahh...
10 November 2012, aku meninggalkan kota penuh dengan kenangan itu..

I don't believe it. Yup, I still don't believe it..

Hari sebelumnya, aku udah beli oleh-oleh untuk keluarga dan temen-temen di Jawa. Banyak, ada makanan mulai dari kripik pisang aneka rasa khas Lampung, lempok duren, kerupuk kemplang pake sambel, asinan mangga, asinan salak, (untuk asinan2 ini atas rekomendasi temen yang ngaterin aku, dia bilang enaaaakkk banget. Enak gak yah?? bagi yang suka ya enak kali (-___-")a ckckckck) trus aku juga beli batik khas Lampung. Yang ada gambar gajah-gajah gitu, bagus deh. Sama gambar-gambar siger. (Tau ga siger apaan?, profesor Fenny akan menjelaskan. Hahahahah) Baca dengan logat bapak-bapak tua yang bersuara besaragak serak-serak gimana gitu: Siger adalah topi adat pengantin wanita Lampung. Menara Siger berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita. Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Siger. Hahahahhaha.... ujung-ujungnya di search juga. Bangunan-bangunan publik di Lampung wajib masang lambang mahkota siger ini. Oh ya, balik lagi ke oleh-oleh tadi mbak bro.. mas bro.. aku juga beli patung gajah yang lucu.. hihihi.. Dari semua oleh-oleh yang aku sebutin itu tadi terbungkus dengan tidak rapi di kantong plastik dan kantong kardus, hahahahah... Asal masuk-masukin aja. Untung aku beli semua itu ga sendirian, ada yang nganterin aku.. Baik banget tu orang bersedia nganterin aku dari pagi hingga sore :)

Akhirnya, 10 November 2012..
Pagi itu, aku udah dapet tiket pesawat Garuda. Masih belum aku cetak sih, e-ticket di e-mailq. Baru aku cetak pas mau berangkat ke bandara. Aku punya langganan untuk beli tiket pesawat. Mbak Fatma namanya, aku sendiri belum pernah ketemu orangnya. Jangankan ketemu, tau wajahnya aja juga engga. Tapi dia udah jadi langgannanku..

Udah ada yang bersedia untuk nganterin aku ke bandara.. Bandar Udara Radin Inten II. Semua perasaan tumpah disini.. Sore itu di halaman parkir bandara, masih kupegang BB di tangan kanan, telepon dari kantor Surabaya tak henti-hentinya berdering. Kepulanganku ke Jawa memang sama sekali di luar dugaan, semua jadi berantakan. Kasihan karyawanku, mereka terpaksa aku lempar ke Palembang. Urusan administrasi lumayan ribet juga, menerorku dari tadi pagi. "Yah, semua udah oke." Aku bernafas panjang sambil memandang sahabat yang mengantarkanku. Aku tatap matanya, hatiku berbisik "When will I see you again?" diiringi lagu Don't you remember harusnya. Hahahahhahh.. Sahabat yang baik banget sama aku, aku belum bisa membalas jasa-jasanya selama aku di Lampung. Perpisahan yang cukup singkat. Aku tau aku harus segera bergegas masuk, check-in dan mengurusi barang-barang bawaanku yang banyak banget ini. Pikiranku melayang, teringat awal pertama kali aku sampai di kota ini. Kota dengan sejuta kenangan yang ga pernah aku lupain.. Teringat juga bangunan gedung kantorku yang aku tinggal.. Bau catnya masih terasa, ruangan kerjaku yang belum sempat aku tempatin, karyawan-karyawanku, admin dan mekanik yang sangat antusias dengan pembukaan cabang ini. Wisma yang aku tempatin di Bandar Lampung, kos-kosan yang ada di Lampung Tengah. Mobil All New Avanza yang udah 3 kali aku penyokin. hehe.. Terlebih, sahabat yang ada disampingku saat itu. Hmmm... kini saatnya aku meninggalkan...

You never know what you have until it's gone..